Skip to main content

Memberi Untuk Menerima


Mat. 5:1-12a

Pernahkah Anda menyadari bahwa setiap kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dari yang namanya memberi dan menerima. Barangkali beberapa dari Anda mungkin mempertanyakan, bagaimana bisa memberi tanpa menerima terlebih dahulu? Atau bukankah dengan memberi kita malah jadi berkurang dari sebelumnya? Jika Anda memandangnya dari kacamata materialistis dengan timbangan untung-rugi, pasti jawabannya adalah YA. Tapi mari kita simak bersama, apakah memang betul demikian?
Prof. David McClelland (seorang peneliti dari Harvard University, AS) melakukan sebuah penelitian yang melibatkan ribuan sukarelawan dengan kesimpulan, memberi itu menyehatkan karena dengan memberi/menolong dapat mengurangi rasa sakit, rasa stress dan meningkatkan hormon endorfin[1] yang salah satu fungsinya adalah meningkatkan kekebalan tubuh.
Sebaliknya orang yang kikir cenderung terserang penyakit karena orang yang kikir biasanya cinta uang, apabila uangnya berkurang maka dia akan stress dan tubuhnya mengeluarkan hormon kortisol. Seseorang yang kelebihan hormon kortisol kemungkinan besar akan terkena obesitas, hipertensi, osteoporosis bahkan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Ada sebuah kasus menarik, John Davison Rockefeller adalah orang kaya yang tidak bahagia dan sulit tidur. Dokter memvonis hidupnya tidak akan lama. Lalu Rockeffeler memutuskan mengubah hidupnya untuk menolong kaum papa dan orang miskin. Apa yang terjadi? Kesehatan pengusaha minyak asal AS ini membaik dan berlawanan dengan perkiraan dokter, ia hidup sampai umur (nyaris) 98 tahun, dan namanya dikenang sebagai seorang dermawan.
Banyak sekali berkah yang kita dapatkan dengan memberi, dan sisi kesehatan hanyalah salah satu dari sekian banyak aspek yang saya ulas di sini. Dalam Injil kali ini pun Yesus mengucapkan 10 Sabda Bahagia. Bahwa kebahagiaan itu bisa kita dapatkan dengan melakukan kebaikan, dan wujud nyata dari kebaikan itu adalah mau memberi. Yesus sendiri adalah puncak pemenuhan Sabda Bahagia. Dia rela menderita dan memberikan nyawaNya demi menebus umat manusia. Pemberian yang ABSOLUT dan tak tergantikan dengan apa pun.
Bagi kita yang suka berbagi dan memberi dalam hidup, lanjutkan! Namun bagi mereka yang masih kikir dan takut kehilangan, masih belum terlambat. Mulailah memberi kebaikan kepada sesama, karena dengan memberi akan membuat kita semakin bahagia.
(Y.L. Indra Kurniawan S.S., M.M.)




[1] Hormon Endorfin adalah senyawa kimia yang membuat seseorang merasa senang dan untuk kekebalan tubuh. Endorfin diproduksi oleh tubuh kita (kelenjar pituitary) yaitu pada saat kita merasa bahagia dan pada saat kita istirahat yang cukup. Hormon ini bertindak seperti morphine, bahkan dikatakan 200 kali lebih besar dari morphine. Endorfin atau Endorphine mampu menimbulkan perasaan senang dan nyaman hingga membuat seseorang berenergi.

Comments

Popular posts from this blog

Tel&C

TEL&C TUNAS EXPRESS LOGISTIC & COURIER Hi Guys, Kali ini saya mau memperkenalkan TEL&C, tempat dimana saya bekerja. TEL&C ini merupakan perusahaan yang baru saja berdiri, meski sudah berjalan beberapa tahun namun peresmiannya diadakan tanggal 1 Agustus 2016 kemarin. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa logistik, dan jasa yang ditawarkan ada tiga, yakni: 1. Jasa Kurir Jadi bisa menggunakan kiriman motor atau mobil untuk mengantarkan dokumen/paket Anda. Layanan ini dibagi menjadi tiga jenis kiriman: a. Quickly Express (max 3 jam)  b. One Night Service (Satu hari) c. Reguler (2-3 hari) 2. Trucking Untuk pengiriman barang yang menggunakan angkutan darat seperti truk 3. Warehousing Perusahaan ini juga menyewakan jasa penyimpanan barang atau pergudangan bisa untuk per m2 Jadi jika Anda membutuhkan saran dan solusi di bidang jasa logistik, silahkan hubungi kami kapan saja. Anggap aja ini

TUHAN, KEJAHATAN, PENDERITAAN

“Jika Allah itu BAIK, mengapa Ia mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan?” Dalam kitab Ayub dikisahkan bahwa Ayub, seorang saleh yang hidupnya selalu baik ternyata mengalami penderitaan terus-menerus sampai Ayub sendiri merasa  tidak berdaya akan situasi kemalangan yang menimpanya. Ternyata situasi yang  dialami Ayub (mungkin) juga menimpa kehidupan kita dengan cara dan bentuk yang berbeda. Pada kenyataannya di dunia ini terdapat kejahatan dan penderitaan. Lalu inti pertanyaannya adalah: Apa sebabnya Allah mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan dalam dunia? Fakta adanya kejahatan dan penderitaan bertentangan dengan eksistensi Allah yang Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahabaik. Jika Allah memang demikian, mengapa Ia membiarkan adanya kejahatan dan penderitaan di dunia? Untuk mengkaji persoalan ini, kita perlu membedakan dua masalah: masalah kejahatan dan masalah keburukan pada umumnya, khususnya penderitaan. KEJAHATAN Kejahatan menyangkut fakta bahwa manusia bisa ber

MENGASAH PISAU DAN GUNTING

Tahukah Anda bahwa mengasah gunting memerlukan teknik khusus? Ya, begitulah yang saya alami dari pengalaman. Jadi Belum lama ini saya baru beli batu asah di pasar. Setelah saya beli, muncullah semangat saya untuk mengasah semua perkakas rumah tangga saya biar lebih tajam baik pisau maupun gunting. Namun setelah sekian lama mengasah, hasilnya ternyata mengecewakan, bukannya tajam malah menjadi tumpul. Sial, sudah buang tenaga, buang barang juga. Gunting yang sudah tumpul tidak dapat anda gunakan lagi, jadi silahkan UCAPKAN Say GoodBye... TEKNIK ASAH PISAU Kalau mengasah pisau, harus satu arah dan kemiringan pisau harus hampir menempel dengan batu asahnya. Tergantung dari tingkat ketumpulannya, kalau misalnya tumpul sekali gosok pisau di permukaan yang kasar dulu, kemudian baru menggunakan bagian yang halus untuk memperhalus bagian yang sudah diasah. Bisa dibantu dengan menggunakan sedikit air atau sabun pencuci piring supaya licin. TEKNIK ASAH GUNTING Beda halnya d