Skip to main content

Lepas Bebas

Dimana hartamu berada, disitu hatimu berada

Yesus berkata, “Orang kaya sukar masuk ke dalam Kerajaan Surga!” Wah, rasanya kalau sudah mendengar kata-kata Yesus yang satu ini, jantung koq sudah mulai dag dig dug, “Waduh, semakin banyak duit gue, semakin engga masuk Surga nih.” Apakah di sini Yesus berarti tidak menyukai orang kaya dan lebih mendahulukan keselamatan orang miskin? Nampaknya bukan begitu alur ceritanya.
Point penting yang harus menjadi pertanyaan utama adalah bagaimana hubungan kita dengan kekayaan yang kita miliki. Mengapa orang kaya sukar masuk Kerajaan Surga? Karena banyak orang kaya yang dibutakan oleh harta kekayaan yang dimilikinya. Harta benda yang seharusnya menjadi sarana hidup akhirnya menjadi tujuan hidup itu sendiri. Seperti kata pepatah, “dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada.”
Hati kita menjadi sedemikian tertutup dan terlalu penuh dengan harta duniawi (termasuk di dalamnya prestasi, kekuasaan, jabatan) sehingga tidak ada lagi ruang untuk Yesus. Keterikatan kita dengan segala hal yang sifatnya duniawi hanya akan menyulitkan jalan kita menuju Kerajaan Surga. Keterikatan itu akhirnya akan membelenggu perhatian, tenaga, waktu, dan akhirnya hidup kita. Maka sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengikut Kristus adalah sikap lepas bebas dan tidak mengikatkan diri pada apa yang sifatnya sementara saja.
Spontan saya teringat akan sebuah cerita tentang bagaimana menangkap monyet di India. Monyet adalah makhluk yang cukup cerdas, maka untuk menangkapnya pun perlu teknik khusus. Biasanya untuk menangkap monyet disiapkan jebakan berupa sebuah kaleng yang salah satu sisinya sudah diberi lubang sebesar pergelangan tangan monyet. Kemudian di dalam kotak kaleng itu diberi kacang yang banyak. Monyet yang tertarik akan datang dan berusaha mengambil kacang yang ada di dalam kaleng tersebut. Di situ sang monyet terjebak dan tidak bisa lepas karena genggaman kacang di tangannya tidak bisa melewati lubang yang hanya sebesar pergelangan tangannya. Selama ia tidak melepaskan genggamannya, maka ia tidak dapat mengeluarkan tangannya dari dalam lubang tersebut.

Sama halnya dengan manusia, jika ia tidak mampu melepaskan genggamannya atas dunia ini, ia akan terjebak selamanya di sana. Hanya sikap lepas bebaslah yang dapat menyelamatkan manusia. Dengan sikap lepas bebas, akhirnya kita bisa mencurahkan hati, pikiran dan tenaga kita lebih penuh kepada Yesus. Siapkah anda melepaskan genggaman anda? 
(Y.L. Indra Kurniawan S.S., M.M.)

Comments

Popular posts from this blog

Tel&C

TEL&C TUNAS EXPRESS LOGISTIC & COURIER Hi Guys, Kali ini saya mau memperkenalkan TEL&C, tempat dimana saya bekerja. TEL&C ini merupakan perusahaan yang baru saja berdiri, meski sudah berjalan beberapa tahun namun peresmiannya diadakan tanggal 1 Agustus 2016 kemarin. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa logistik, dan jasa yang ditawarkan ada tiga, yakni: 1. Jasa Kurir Jadi bisa menggunakan kiriman motor atau mobil untuk mengantarkan dokumen/paket Anda. Layanan ini dibagi menjadi tiga jenis kiriman: a. Quickly Express (max 3 jam)  b. One Night Service (Satu hari) c. Reguler (2-3 hari) 2. Trucking Untuk pengiriman barang yang menggunakan angkutan darat seperti truk 3. Warehousing Perusahaan ini juga menyewakan jasa penyimpanan barang atau pergudangan bisa untuk per m2 Jadi jika Anda membutuhkan saran dan solusi di bidang jasa logistik, silahkan hubungi kami kapan saja. Anggap aja ini

TUHAN, KEJAHATAN, PENDERITAAN

“Jika Allah itu BAIK, mengapa Ia mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan?” Dalam kitab Ayub dikisahkan bahwa Ayub, seorang saleh yang hidupnya selalu baik ternyata mengalami penderitaan terus-menerus sampai Ayub sendiri merasa  tidak berdaya akan situasi kemalangan yang menimpanya. Ternyata situasi yang  dialami Ayub (mungkin) juga menimpa kehidupan kita dengan cara dan bentuk yang berbeda. Pada kenyataannya di dunia ini terdapat kejahatan dan penderitaan. Lalu inti pertanyaannya adalah: Apa sebabnya Allah mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan dalam dunia? Fakta adanya kejahatan dan penderitaan bertentangan dengan eksistensi Allah yang Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahabaik. Jika Allah memang demikian, mengapa Ia membiarkan adanya kejahatan dan penderitaan di dunia? Untuk mengkaji persoalan ini, kita perlu membedakan dua masalah: masalah kejahatan dan masalah keburukan pada umumnya, khususnya penderitaan. KEJAHATAN Kejahatan menyangkut fakta bahwa manusia bisa ber

MENGASAH PISAU DAN GUNTING

Tahukah Anda bahwa mengasah gunting memerlukan teknik khusus? Ya, begitulah yang saya alami dari pengalaman. Jadi Belum lama ini saya baru beli batu asah di pasar. Setelah saya beli, muncullah semangat saya untuk mengasah semua perkakas rumah tangga saya biar lebih tajam baik pisau maupun gunting. Namun setelah sekian lama mengasah, hasilnya ternyata mengecewakan, bukannya tajam malah menjadi tumpul. Sial, sudah buang tenaga, buang barang juga. Gunting yang sudah tumpul tidak dapat anda gunakan lagi, jadi silahkan UCAPKAN Say GoodBye... TEKNIK ASAH PISAU Kalau mengasah pisau, harus satu arah dan kemiringan pisau harus hampir menempel dengan batu asahnya. Tergantung dari tingkat ketumpulannya, kalau misalnya tumpul sekali gosok pisau di permukaan yang kasar dulu, kemudian baru menggunakan bagian yang halus untuk memperhalus bagian yang sudah diasah. Bisa dibantu dengan menggunakan sedikit air atau sabun pencuci piring supaya licin. TEKNIK ASAH GUNTING Beda halnya d