Skip to main content

Kerahiman Ilahi

KERAHIMAN ILAHI
(Y.L.Indra Kurniawan)
Yohanes 20:19-23

Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Suatu hari, seorang Dewa menampakkan diri di hadapan seorang hamba yang setia dan tekun berdoa kepadanya. Sang Dewa berkata, “Aku telah memutuskan, bahwa aku akan mengabulkan tiga permintaan kamu apapun itu.” Sang hamba dengan gembira langsung memutuskan satu permintaannya yang pertama, ia mau istrinya meninggal supaya ia mendapat penggantinya yang lebih baik lagi. Dengan segera sang Dewa mengabulkan permintaannya.
Pada saat pemakaman, keluarga dan kerabatnya sangat bersedih dan mereka berkumpul saling mengenang mengenai kebaikan-kebaikan sang istri. Sang suami yang mendengarnya ikut bersedih dan menyesal atas keputusannya. Matanya terbuka, mengingat kebaikan-kebaikan istrinya dan keputusannya ini sangat gegabah. Belum tentu ia menemukan wanita lain sebaik istrinya. Maka ia pun memohon kepada sang Dewa untuk menghidupkan istinya kembali. Dengan segera, permohonannya dikabulkan.
Kini permintaan sang hamba tinggal satu dan ia harus sangat berhati-hati untuk tidak gegabah dan mengulangi kesalahan yang sama. Karena sekali kesalahan itu terjadi, ia tidak dapat memperbaikinya lagi. Maka ia pun meminta pendapat ke teman-temannya. Beberapa orang menasehatinya supaya terhindar dari kematian, namun yang lain menjawab untuk apa hidup kalau badan tidak sehat? Lalu yang lain bilang untuk apa sehat apabila tidak punya uang? Apa gunanya uang jika tidak memiliki sahabat? Dan seterusnya dan seterusnya…
Hari demi hari berlalu, tahun demi tahun berlalu, ia belum juga mengajukan permohonannya yang terakhir. Ia akhirnya menyerah dan bertanya kepada sang Dewa kira-kira permohonan apa yang tepat dan pantas untuk dirinya. Sang Dewa pun tertawa dan menjawab, “Mintalah hati yang Damai, entah apapun yang terjadi dalam hidupmu.”
Saudara-saudari yang terkasih, kita seringkali diombang-ambingkan dalam hidup akibat dari banyaknya keinginan-keinginan kita atau pun akibat dari masalah-masalah yang kita hadapi. Semua hal tersebut tak jarang membuat kita stress, frustasi, cemas, takut, tidak tenang dan akhirnya menjadi tidak bahagia. Dalam bacaan Injil, kita juga menjumpai situasi di mana para murid sedang ketakutan. Namun Yesus datang dan menghilangkan kecemasan mereka, “Damai sejahtera bagi kamu.” Apa yang sebenarnya kita butuhkan adalah sebenarnya kedamaian, apapun situasi yang kita alami.
Lalu apa hubungannya dengan Kerahiman Ilahi. Gereja sengaja menggunakan istilah Rahim yang menunjuk pada kaum perempuan. Mengapa? Karena Rahim menjadi tempat perlindungan yang terbaik bagi bayi yang dikandung, dimana di dalam Rahim terdapat kehangatan, kenyamanan, dan keamanan. Saya teringat waktu saya ikut dalam organisasi pecinta alam di SMA. Sebagai senior, saya dan beberapa rekan yang lain sibuk mempersiapkan kaderisasi untuk para anggota baru di Gunung Bunder selama 5 hari. Saking sibuknya, saya sampai lupa memperhatikan diri saya sendiri. Selama berhari-hari kurang tidur dan jarang minum karena agak jijik meminum air langsung dari sungai dimana banyak pasir dan agak keruh airnya. Akibatnya di hari terakhir saya pun jatuh sakit, badan saya meriang, menggigil, demam tinggi, lalu semua tulang-tulang persendian saya terasa nyeri, perut mual dan kepala pusing. Entah penyakit apa yang saya alami saat itu, yang jelas rasanya sungguh menderita dan bahkan saya sendiri sampai mengira bahwa saya akan lewat akibat penyakit ini. Setiap hari mama saya merawat saya dengan setia dan penuh belas kasih. Memasakkan saya bubur, menyuapi saya makan, memberi saya minum, merawat saya setiap saat, mendoakan saya setiap malam, menjaga saya ketika demam tinggi sampai menggigau. Saya merasa lemah, tak berdaya tapi merasa nyaman dan aman karena perlindungan mama saya.

Perawatan dan kasih sayang mama menjadi sebuah gambaran saya ketika berbicara soal Kerahiman Ilahi. Situasi aman, nyaman, dan hangat menjadi syarat kedamaian yang absolut buat saya sama seperti seorang bayi di dalam kandungan ibunya. Para murid yang tadinya ketakutan pun menjadi tenang mendengar perkataan Yesus karena mereka merasa aman. Pertanyaan yang baik kita renungkan, apakah kita semua sudah merasakan Damai? Jika sudah, kita harus bersyukur dan harus menjadi pembawa Damai juga bagi yang lainnya. Namun apabila belum, bukalah hati anda dan rasakan Damai tersebut.
(Y.L. Indra Kurniawan S.S., M. M)

Comments

Popular posts from this blog

Tel&C

TEL&C TUNAS EXPRESS LOGISTIC & COURIER Hi Guys, Kali ini saya mau memperkenalkan TEL&C, tempat dimana saya bekerja. TEL&C ini merupakan perusahaan yang baru saja berdiri, meski sudah berjalan beberapa tahun namun peresmiannya diadakan tanggal 1 Agustus 2016 kemarin. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa logistik, dan jasa yang ditawarkan ada tiga, yakni: 1. Jasa Kurir Jadi bisa menggunakan kiriman motor atau mobil untuk mengantarkan dokumen/paket Anda. Layanan ini dibagi menjadi tiga jenis kiriman: a. Quickly Express (max 3 jam)  b. One Night Service (Satu hari) c. Reguler (2-3 hari) 2. Trucking Untuk pengiriman barang yang menggunakan angkutan darat seperti truk 3. Warehousing Perusahaan ini juga menyewakan jasa penyimpanan barang atau pergudangan bisa untuk per m2 Jadi jika Anda membutuhkan saran dan solusi di bidang jasa logistik, silahkan hubungi kami kapan saja. Anggap aja ini

TUHAN, KEJAHATAN, PENDERITAAN

“Jika Allah itu BAIK, mengapa Ia mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan?” Dalam kitab Ayub dikisahkan bahwa Ayub, seorang saleh yang hidupnya selalu baik ternyata mengalami penderitaan terus-menerus sampai Ayub sendiri merasa  tidak berdaya akan situasi kemalangan yang menimpanya. Ternyata situasi yang  dialami Ayub (mungkin) juga menimpa kehidupan kita dengan cara dan bentuk yang berbeda. Pada kenyataannya di dunia ini terdapat kejahatan dan penderitaan. Lalu inti pertanyaannya adalah: Apa sebabnya Allah mengizinkan adanya kejahatan dan penderitaan dalam dunia? Fakta adanya kejahatan dan penderitaan bertentangan dengan eksistensi Allah yang Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahabaik. Jika Allah memang demikian, mengapa Ia membiarkan adanya kejahatan dan penderitaan di dunia? Untuk mengkaji persoalan ini, kita perlu membedakan dua masalah: masalah kejahatan dan masalah keburukan pada umumnya, khususnya penderitaan. KEJAHATAN Kejahatan menyangkut fakta bahwa manusia bisa ber

MENGASAH PISAU DAN GUNTING

Tahukah Anda bahwa mengasah gunting memerlukan teknik khusus? Ya, begitulah yang saya alami dari pengalaman. Jadi Belum lama ini saya baru beli batu asah di pasar. Setelah saya beli, muncullah semangat saya untuk mengasah semua perkakas rumah tangga saya biar lebih tajam baik pisau maupun gunting. Namun setelah sekian lama mengasah, hasilnya ternyata mengecewakan, bukannya tajam malah menjadi tumpul. Sial, sudah buang tenaga, buang barang juga. Gunting yang sudah tumpul tidak dapat anda gunakan lagi, jadi silahkan UCAPKAN Say GoodBye... TEKNIK ASAH PISAU Kalau mengasah pisau, harus satu arah dan kemiringan pisau harus hampir menempel dengan batu asahnya. Tergantung dari tingkat ketumpulannya, kalau misalnya tumpul sekali gosok pisau di permukaan yang kasar dulu, kemudian baru menggunakan bagian yang halus untuk memperhalus bagian yang sudah diasah. Bisa dibantu dengan menggunakan sedikit air atau sabun pencuci piring supaya licin. TEKNIK ASAH GUNTING Beda halnya d