5. Pembicaraan Mudah Dimengerti
Tujuan utama berbicara adalah
untuk membuat lawan bicara mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Oleh sebab
itu, sebaiknya kita cukup toleran dengan para pendengar kita. Kita harus
pandai-pandai memilih lawan bicara, sebab hal ini berkaitan dengan bahasa yang
kita pakai. Jangan karena ingin dianggap sebagai pegawai kantor ke mana-mana
kita selalu menggunakan bahasa tingkat tinggi.
Kita harus pandai menyesuaikan
diri dengan kondisi dan latar belakang lawan bicara yang kita hadapi. Jangan
terjebak oleh keinginan untuk menjaga image atau gengsi sehingga mengorbankan
lawan bicara.
Pakailah bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti. Tidak penting anggapan orang lain terhadap diri kita,
yang penting adalah orang lain mengerti terhadap apa yang sedang kita
bicarakan. Biarkan orang lain menganggap diri kita bodoh, dan seolah-olah mereka
pintar, itu hak mereka.
Sering kita mendengar ada
orang berbicara dengan menggunakan bahasa yang tinggi. Padahal pendengarnya
hanya para pedagang yang tidak sempat mengikuti perkembangan jaman. Memang ia
berhasil membangun kesan di tengah audiensnya bahwa ia pembicara yang pandai, Tetapi ketika
ditanyakan kepada mereka apakah mereka mengerti, mereka malah bingung.
Tipsnya sebelum mengajak
bicara, ketahuilah dulu siapa lawan bicaranya. Kalau memang lawan bicara lebih
mudah mengerti dengan bahasa daerah, maka kita harus menyesuaikan diri.
Dari bahasa di atas semakin
mengertilah kita bahwa ternyata berbicara itu tidak semudah yang kita
bayangkan. Tetapi penulis juga tidak sedang mengarahkan pada satu kesimpulan
bahwa berbicara itu sukar. Singkatnya, sebagai pegawai kantor kita harus tetap
menjaga dengan baik etika kita dalam berbicara.
Comments
Post a Comment