Skip to main content

Posts

KACANG LUPA KULITNYA

Pada jaman dahulu, di suatu desa, ada seorang penebang kayu yang sangat miskin, sehingga dia hanya mempunyai sebuah kapak untuk bekerja dan menghidupi anak-anak dan istrinya. Dengan sangat sulit dia bisa memperoleh enam pence (sejenis mata uang) setiap hari. Dia dan istrinya harus bekerja membanting tulang dari subuh hingga larut malam agar mereka dapat hidup dengan tidak kehabisan makanan. Apabila mereka beristirahat, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. "Apa yang harus saya lakukan?" katanya, suatu hari, "Saya sekarang sangat lelah, istri dan anakku tidak memiliki apa-apa untuk dimakan, dan saya sudah tidak sekuat dulu lagi memegang kapak ini, untuk memperoleh sekerat roti untuk keluargaku. Ah, begitu buruknya nasib bagi orang miskin, ketika mereka dilahirkan ke dunia ini." Sementara dia masih berkeluh-kesah, sebuah suara memanggilnya dengan penuh rasa iba: "Apa yang kamu keluhkan?" "Bagaimana saya tidak suka mengeluh, apabila saya ti
Recent posts

MENDIKTE TUHAN

Suatu kali ada seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya. Sedang asyik-asyiknya bermain tiba-tiba mainannya itu rusak. Dia mencoba untuk membetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya itu dari tadi sia sia saja. Maka dia mendatangi ayahnya untuk minta ayahnya itu yang membetulkannya. Tapi sambil memperhatikan ayahnya dia terus memberikan instruksi kepada ayahnya, “Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya.” Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya. Maka dia memberi komentar lagi,” Oh, bukan di situ Yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi deh Yah.” Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul. “Kalau begitu coba yang di bagian depan Yah, kali aja masalahnya ada di situ.” Kali ini ayahnya marah,” Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu kerjakan sendiri saja? Jangan ganggu Ayah lagi. Ayah banyak kerjaan lain.” Tapi setelah dia mencoba beberapa saat untuk membetu

RABU ABU

Pagi ini mungkin Anda melihat orang-orang di sekitar Anda tertera tanda salib dari debu di dahi mereka. Mereka yang tidak tahu, pasti akan bertanya-tanya, "Apa sih itu?? Belum mandi kali yaaa...??" Rabu Abu dalam tradisi Gereja Katolik adalah permulaan dimulainya masa PraPaskah dengan berpuasa dan berpantang untuk menyiapkan diri saat menyambut kebangkitan Kristus. Apakah perlu kita berpuasa dan berpantang? Nanti kalau jadinya sakit bagaimana? Kalau masuk angin kan repot. Sebenarnya puasa dan pantang dalam Gereja Katolik itu cukup mudah tapi lumayan menantang juga. Jika di agama lain ada waktunya sahur dan buka puasa, kalau di Katolik tidak main yang begitu-begituan. Aturan PUASA di Katolik: makan sekali kenyang saja. Bukan berarti selama puasa ada makan-makan lain yang tidak begitu kenyang. Itu bukan puasa namanya, tapi makan sekali kenyang diiringi dengan cemilan-cemilan. Jadi cukup makan sekali saja dalam sehari dan boleh minum air putih, bukan minum kopi, susu a

MENGASAH PISAU DAN GUNTING

Tahukah Anda bahwa mengasah gunting memerlukan teknik khusus? Ya, begitulah yang saya alami dari pengalaman. Jadi Belum lama ini saya baru beli batu asah di pasar. Setelah saya beli, muncullah semangat saya untuk mengasah semua perkakas rumah tangga saya biar lebih tajam baik pisau maupun gunting. Namun setelah sekian lama mengasah, hasilnya ternyata mengecewakan, bukannya tajam malah menjadi tumpul. Sial, sudah buang tenaga, buang barang juga. Gunting yang sudah tumpul tidak dapat anda gunakan lagi, jadi silahkan UCAPKAN Say GoodBye... TEKNIK ASAH PISAU Kalau mengasah pisau, harus satu arah dan kemiringan pisau harus hampir menempel dengan batu asahnya. Tergantung dari tingkat ketumpulannya, kalau misalnya tumpul sekali gosok pisau di permukaan yang kasar dulu, kemudian baru menggunakan bagian yang halus untuk memperhalus bagian yang sudah diasah. Bisa dibantu dengan menggunakan sedikit air atau sabun pencuci piring supaya licin. TEKNIK ASAH GUNTING Beda halnya d

Kejujuran dan Kerja Keras

KEJUJURAN + KERJA KERAS = OUTSTANDING! Yohanes 21:1-19 Seorang CEO dari sebuah perusahaan besar ternama sedang berusaha mencari penerus perusahaannya. Kemudian ia mengumpulkan seluruh staff karyawannya dan memberikan mereka masing-masing sebuah benih. Lalu ia berkata, “Sirami benih ini dengan teratur, rawat dan kembalikan setahun dari sekarang. Tanaman yang paling TERBAIK akan menjadi penggantiku di perusahaan ini”. Seorang karyawan bernama Benjamin pulang ke rumah dengan benih yang siap dirawat. Ia mencoba dengan sebaik mungkin dengan memberi pupuk, menyiramnya dengan air lalu memberikan sinar matahari yang cukup setiap hari. Bulan demi bulan berlalu tapi benih Benjamin tidak menampakkan hasil apapun, sedangkan orang-orang lain di kantor sedang seru membicarakan perkembangan tanaman mereka. Benjamin merasa putus asa dan gagal. Setelah satu tahun semua karyawan kembali dikumpulkan dengan membawa tanamannya masing-masing. Benjamin sebenarnya ragu, dia tidak mau membawa

ATURAN DASAR BERBICARA (5)

5. Pembicaraan Mudah Dimengerti Tujuan utama berbicara adalah untuk membuat lawan bicara mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Oleh sebab itu, sebaiknya kita cukup toleran dengan para pendengar kita. Kita harus pandai-pandai memilih lawan bicara, sebab hal ini berkaitan dengan bahasa yang kita pakai. Jangan karena ingin dianggap sebagai pegawai kantor ke mana-mana kita selalu menggunakan bahasa tingkat tinggi. Kita harus pandai menyesuaikan diri dengan kondisi dan latar belakang lawan bicara yang kita hadapi. Jangan terjebak oleh keinginan untuk menjaga image atau gengsi sehingga mengorbankan lawan bicara. Pakailah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Tidak penting anggapan orang lain terhadap diri kita, yang penting adalah orang lain mengerti terhadap apa yang sedang kita bicarakan. Biarkan orang lain menganggap diri kita bodoh, dan seolah-olah mereka pi n tar, itu hak mereka.  Sering kita mendengar ada orang berbicara dengan menggunakan bahasa yang tinggi.

ATURAN DASAR BERBICARA (4)

  4. Jangan menggunakan Nada Suara yang Tinggi Citra pegawai kantor adalah citra kesopanan artinya orang lain melihat pegawai kantor sebagai orang yang tahu etika, punya tata-krama dan santun dalam segala tindak-tanduknya. Sikap dan perilakunya mencerminkan orang berpendidikan. Kesan tersebut akan semakin membekas ketika kita sedang berbicara. Dari pembicaraan itu orang lain akan dapat menilai, apakah kita seorang pegawai kantor atau bukan. Gaya bicara, intonasi yang dipakai, dan tata bahasa, jelas berpengaruh besar di telinga pendengar.  Sebagai pegawai kantor, sebaiknya kita berbicara dengan kalimat yang jelas dan intonasi yang sedang-sedang saja. Tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah. Tunjukan kesan bahwa kita bisa mengontrol intonasi dengan baik.  Pakailah nada suara yang datar-datar saja, sehingga setiap orang dapat mendengarnya dengan baik. Kalau terlalu tinggi dikhawatirkan tidak semua pendengarnya dapat mendengar dengan baik. Apalagi jika kita dit